5 Gaya Trading Paling Populer, Mana yang Lebih Baik? 

Reading Time: 4 minutes

Setiap orang memiliki preferensi, waktu luang, dan kondisi keuangan yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan. Termasuk dalam trading, setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda pula. Setiap gaya trading memiliki jangka waktu serta penentuan support dan resistance yang berbeda. Lantas apa saja gaya trading yang paling populer? Simak pembahasannya di bawah ini.

5 Gaya Trading Populer

 1.  Scalping

“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit” adalah prinsip yang dipegang oleh penganut metode scalping. Scalper adalah trader yang melakukan banyak trading dalam waktu yang sangat singkat. Gaya trading ini terbilang intens karena dilakukan dalam frekuensi yang tinggi, biasanya dalam waktu detik ataupun menit. Scalper berusaha untuk mengumpulkan banyak profit kecil dari banyak transaksi. Karena itu, strategi ini juga disebut hit and run. 

Scalper umumnya menargetkan pasar yang likuid dan sangat memanfaatkan analisis grafik minute dan hourly chart. Karena melakukan banyak transaksi, tipe trading ini membuka peluang yang besar untuk mendapat profit. Akan tetapi, terdapat risiko yang besar apabila terjadi kesalahan. Satu kali kerugian dari kesalahan yang dilakukan bisa menghapus profit yang sudah dikumpulkan sebelumnya. 

Baca juga: Belajar Teknik Scalping Jitu dalam Trading Forex

 2.  Swing trading

Swing trader adalah orang yang berupaya mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka beberapa hari dan maksimal dua minggu. Swing trader memanfaatkan harga terendah dan harga puncak. Pada umumnya, swing trader membeli sebuah aset dengan harga rendah untuk kemudian dijual saat harganya mencapai puncak. 

Gaya swing trading sangat membutuhkan pemahaman fundamental, karena aktivitas ini banyak menggunakan acuan fundamental. Selain itu, swing trader juga sebaiknya memiliki modal yang besar karena adanya potensi floating ketika melakukan trading dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, gaya trading ini tidak direkomendasikan untuk modal yang kecil. 

 3.  Day Trading

Day trading merupakan aktivitas trading yang menerapkan prinsip melakukan closing posisi dalam jangka waktu satu hari. Oleh karena itu, tipe trading ini sangat mengandalkan fluktuasi harga harian. Day trading umumnya dilakukan oleh trader yang tidak ingin membiarkan posisi pasarnya terbuka dalam periode yang lama. Sehingga tidak perlu mendapat beban pikiran karena transaksi yang sudah dilakukan, meskipun pada akhirnya mendapat kerugian pada aktivitas day trading. 

4. Position Trading

Berbeda dari beberapa gaya trading sebelumnya, position trading dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Position trader biasanya menahan posisi dalam hitungan harian, mingguan, sampai bulanan. Hal tersebut dikarenakan position trader berusaha mendapat keuntungan dari fluktuasi pergerakan harga dalam waktu yang relatif lebih panjang dibanding scalping dan day trading. 

Karena dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, position trading membutuhkan analisis fundamental yang baik. Biasanya position trader membeli aset pada titik support dalam kondisi uptrend dan menjual dengan harga yang lebih tinggi jika sudah menembus titik resistance. Banyak yang memilih position trading karena tidak memakan banyak waktu jika dibandingkan dengan tipe trading lain. Sehingga trader masih bisa melakukan aktivitas lain. 

 5.  News Trading

Pergerakan pasar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Oleh karena itu, trader sebaiknya ikut memantau berbagai kanal berita dalam mengambil keputusan jual beli. Hal inilah yang mendorong lahirnya metode news trading. News trading adalah aktivitas trading yang mengacu pada informasi berita terbaru yang muncul. News trader memiliki anggapan bahwa berita dapat memengaruhi pergerakan pasar. 

Keputusan trading biasanya didasarkan pada analisis peluang yang pada berita yang baru diterbitkan. Biasanya, news trader membandingkan selisih hasil aktual dari sebuah berita ekonomi dengan nilai prediksi dari berita tersebut. Prinsip umum yang dikenal dalam news trading yaitu berita positif akan menghasilkan kenaikan kuotasi dan sebaliknya berita negatif akan menghasilkan penurunan. 

Baca juga: Ingin Mulai Trading? Hindari 6 Kesalahan Trader Pemula Ini

Gaya Trading Mana yang Paling Baik?

Jawaban dari pertanyaan ini tentunya subjektif. Setiap orang memiliki profil risiko, kondisi keuangan, dan waktu luang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, baik atau tidaknya sebuah tipe trading bergantung pada preferensi dan kondisi masing-masing orang. Tentunya setiap tipe trading hanya akan optimal jika dilakukan oleh orang yang sesuai. Berikut beberapa tips untuk memilih gaya trading yang sesuai untukmu:

1. Sesuaikan dengan Waktu Luangmu

Jika kamu memiliki banyak aktivitas lain di luar trading yang harus kamu prioritaskan, sebaiknya kamu memilih gaya trading yang lebih santai. Sebaliknya, jika kamu mempunyai banyak waktu luang untuk trading, kamu bisa memilih tipe trading yang lebih intens. Contohnya, scalper dan day trading memakan banyak waktu, karena kamu harus memantau pergerakan grafik secara terus menerus. Sementara itu, gaya swing trading dan position trading tidak membutuhkan pemantauan yang intensif sehingga cocok untuk dijadikan aktivitas sampingan.

2. Manfaatkan Analisis Trading yang Paling Kamu Kuasai

Setiap gaya trading membutuhkan kemampuan analisis yang berbeda-beda. Setiap gaya trading sebenarnya tetap membutuhkan analisis fundamental dan teknikal. Akan tetapi, terdapat gaya trading lebih membutuhkan analisis teknikal dibanding fundamental, dan sebaliknya. Apabila kamu lebih senang melakukan analisis fundamental, mungkin kamu akan lebih cocok dengan swing trading atau position trading. Sementara, jika kamu memiliki keahlian analisis teknikal, mungkin kamu akan cocok dengan scalping karena membutuhkan analisis grafik minute dan hourly chart. 

3. Sesuaikan dengan Profil Risiko

Setiap orang memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda, sehingga toleransi terhadap risiko trading tiap orang juga beragam. Kenali tujuan dan besar modal yang kamu miliki sebelum memutuskan untuk memilih tipe trading. Misalnya, jika kamu berani untuk mengeluarkan modal yang besar, kamu bisa memilih gaya swing trading karena adanya potensi floating jika dilakukan dalam jangka panjang. 

Itulah dia lima gaya trading yang paling populer dan cara memilih gaya yang tepat. Bagaimana? Sudah bisa memutuskan yang sesuai untukmu? 

Kamu memiliki passion dalam dunia trading? Ayo buktikan dirimu melalui kompetisi Portofolio Trader Hunt! Pada kompetisi ini, kamu berkesempatan untuk mendapatkan hadiah dalam kategori growth yang ditentukan berdasarkan persentase ROI, dan kategori endurance yang ditentukan berdasarkan volume trading. Tak hanya itu, komunitas dengan perwakilan terbanyak dan komunitas dengan pemenang juga akan mendapatkan hadiah.

Jangan sampai ketinggalan, karena kamu berkesempatan membawa pulang total hadiah sebesar 20.000 USD! Cari tahu selengkapnya dan daftarkan dirimu pada website resmi Portofolio Trader Hunt.

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.